Saya
mulai tertarik berjilbab semenjak SMA, sejujurnya. Tapi masih takut-takut.
Takut saya lepas-pasang malah jatuhnya nggak baik. Yang penting hati dulu kan, pikir saya. Namun, karena perasaan takut itulah, saya malah akhirnya tak pernah mulai memakai jilbab. Alhamdulillah kuliah ini, karena ‘peraturan’ yang mewajibkan
berjilbab bagi yang wanita, saya mulai membiasakan diri dalam berjilbab. Dampak
positif dari adanya ‘peraturan’ itu, saya akhirnya memutuskan untuk berjilbab
seterusnya. Makanya, kalau melihat temen-temen yang mengenakan jilbab dimulai dari
niat didalam diri (bukan karena faktor kampus seperti saya), saya sangat kagum
sekali, subhanallah :)
Nah,
pagi tadi, saya menemukan satu postingan menarik di beranda facebook. Postingan
ini semakin memantapkan hati saya untuk terus mengenakan jilbab. Semoga temen-temen
juga ya :)
:::
Mengapa Aku Memakai Jilbab :::
“Assalamu’alaikum, saya Gita, masih SMA. Mau
nanya nih, gimana sih hukumnya jilbab? Kan sunnah ya?” tanyaku sambil sok menjawab
sendiri.
Hadirin kasak kusuk.
Aku tak peduli. “Ya, setahu saya sih gitu. Ada banyak teman saya masuk pesantren. Disana mereka pakai jilbab, tapi pas keluar ya mereka lepas-lah, malah ada yang jadi rocker.”
“kayak saya nih.. Saya mau pakai jilbab, tapi ya ntar, nunggu udah nikah, udah tua atau pensiun. Lagian yang penting kan kita bisa jilbabin hati, ya ga? Buat apa pakai jilbab kalau nggak bisa jilbabin hati. Mendingan nggak dong!”
Mbak Nadia tersenyum, “Sahabat sekalian, sebagai seorang muslimah, sedikitnya saya punya 8 alasan mengapa saya memakai jilbab.”
Mengapa saya mengenakan jilbab?
Alasan pertama karena berjilbab adalah perintah Allah dalam surat Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31.
Kedua, karena jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah. Astri Ivo, seorang artis, justru mulai menggunakan jilbab saat kuliah di Jerman. Saya Alhamdulillah mulai mengenakannya saat kuliah di Amerika.
Alasan ketiga saya mengenakan jilbab, karena dengan berjilbab saya merasa lebih aman dari gangguan. Dengan berjilbab, orang akan menyapa saya “Assalamu’alaikum,” atau memanggil saya “Bu Haji” yang juga merupakan do’a. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah mendapatkan do’a. Hal ini akan berbeda bila muslimah mengenakan pakaian yang “you can see everything”
Alasan keempat, dengan berjilbab, seorang muslimah akan merasa lebih merdeka dalam artian yang sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini di dalam angkot misalnya akan resah menutupi bagian-bagian tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah, kalau saya naik angkot dengan berbusana muslimah saya bisa duduk seenak saya. Ayo, lebih merdeka yang mana?
Alasan kelima, dengan berjilbab, seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. Kita tidak akan dilihat kurus, gemuknya kita. Tidak dilihat bagaimana hidung atau betis kita.. melainkan dari kecerdasan, karya dan kebaikan hati kita
Keenam, dengan berjilbab kontrol ada di tangan perempuan, bukan lelaki. Perempuan itu yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak berhak melihatnya
Ketujuh. Dengan berjilbab pada dasarnya wanita telah melakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, akan enggan untuk melamar gadis berjilbab, bukan?
Terakhir, berjilbab tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan
Oya berjilbab memang bukanlah satu-satunya indikator ketakwaan, namun berjilbab merupakan realisasi amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukanlah semampunya.
Aku berdiri memberi applaus pada Mbak Nadia. Keren banget alasannya berjilbab. “alasan ini Mbak, yang bisa saya terima!”
Penulis : Admin BeDa
Dikutip dari : http://www.bersamadakwah.com/
Hadirin kasak kusuk.
Aku tak peduli. “Ya, setahu saya sih gitu. Ada banyak teman saya masuk pesantren. Disana mereka pakai jilbab, tapi pas keluar ya mereka lepas-lah, malah ada yang jadi rocker.”
“kayak saya nih.. Saya mau pakai jilbab, tapi ya ntar, nunggu udah nikah, udah tua atau pensiun. Lagian yang penting kan kita bisa jilbabin hati, ya ga? Buat apa pakai jilbab kalau nggak bisa jilbabin hati. Mendingan nggak dong!”
Mbak Nadia tersenyum, “Sahabat sekalian, sebagai seorang muslimah, sedikitnya saya punya 8 alasan mengapa saya memakai jilbab.”
Mengapa saya mengenakan jilbab?
Alasan pertama karena berjilbab adalah perintah Allah dalam surat Al Ahzab ayat 59 dan An Nur ayat 31.
Kedua, karena jilbab merupakan identitas utama untuk dikenali sebagai seorang muslimah. Astri Ivo, seorang artis, justru mulai menggunakan jilbab saat kuliah di Jerman. Saya Alhamdulillah mulai mengenakannya saat kuliah di Amerika.
Alasan ketiga saya mengenakan jilbab, karena dengan berjilbab saya merasa lebih aman dari gangguan. Dengan berjilbab, orang akan menyapa saya “Assalamu’alaikum,” atau memanggil saya “Bu Haji” yang juga merupakan do’a. Jadi selain merasa aman, bonusnya adalah mendapatkan do’a. Hal ini akan berbeda bila muslimah mengenakan pakaian yang “you can see everything”
Alasan keempat, dengan berjilbab, seorang muslimah akan merasa lebih merdeka dalam artian yang sebenarnya. Perempuan yang memakai rok mini di dalam angkot misalnya akan resah menutupi bagian-bagian tertentu tubuhnya dengan tas tangan. Nah, kalau saya naik angkot dengan berbusana muslimah saya bisa duduk seenak saya. Ayo, lebih merdeka yang mana?
Alasan kelima, dengan berjilbab, seorang muslimah tidak dinilai dari ukuran fisiknya. Kita tidak akan dilihat kurus, gemuknya kita. Tidak dilihat bagaimana hidung atau betis kita.. melainkan dari kecerdasan, karya dan kebaikan hati kita
Keenam, dengan berjilbab kontrol ada di tangan perempuan, bukan lelaki. Perempuan itu yang berhak menentukan pria mana yang berhak dan tidak berhak melihatnya
Ketujuh. Dengan berjilbab pada dasarnya wanita telah melakukan seleksi terhadap calon suaminya. Orang yang tidak memiliki dasar agama yang kuat, akan enggan untuk melamar gadis berjilbab, bukan?
Terakhir, berjilbab tak pernah menghalangi muslimah untuk maju dalam kebaikan
Oya berjilbab memang bukanlah satu-satunya indikator ketakwaan, namun berjilbab merupakan realisasi amal dari keimanan seorang muslimah. Jadi lakukanlah semampunya.
Aku berdiri memberi applaus pada Mbak Nadia. Keren banget alasannya berjilbab. “alasan ini Mbak, yang bisa saya terima!”
Penulis : Admin BeDa
Dikutip dari : http://www.bersamadakwah.com/