Jumat, 21 Desember 2012

Arum manis

Rencananya postingan ini mau saya posting kemarin. Tapi berhubung nggak ada pulsa jadinya ya baru hari ini~

Haloo :))
Sore kemarin pulang dari kampus, saya dan Biela mendapati tukang arum manis bertengger di depan sekolah MP.  Setelah obrolan singkat mengenai apakah arum manis itu mengandung rodamin atau tidak (dan menarik kesimpulan bahwa arum manis itu sehat-sehat saja :p), kami pun memutuskan untuk membelinya dengan harga dua ribu rupiah.

Selama perjalanan pulang, sambil menggenggam seplastik kecil arum manis, kami pun berbincang-bincang tentang kangennya kami dengan jajanan SD. Melihat arum manis yang nge-pink itu, tiba-tiba saya teringat dan bercerita akan mimpi saya untuk pergi ke pasar malam, membeli arum manis, dan menaiki bianglala berdua dengan seseorang. Haha.. Kami hanya tertawa-tawa bodoh, mengingat suasana hati sekarang yang sedang blue, alias fyuuh begitu saja diterpa angin. Tak lama setelah kami berpisah, hujan tiba-tiba turun. Saya nekat berlari pulang, membawa segenggam arum manis menerjang hujan. Dan sesampainya di kontrakan, bentuk arum manis saya sudah berantakan sekali.

It's like that.. my lifetime’s last had melodrama..