Haloo :))
Sore kemarin pulang dari kampus,
saya dan Biela mendapati tukang arum manis bertengger di depan sekolah MP. Setelah obrolan singkat mengenai apakah arum
manis itu mengandung rodamin atau tidak (dan menarik kesimpulan bahwa arum
manis itu sehat-sehat saja :p), kami pun memutuskan untuk membelinya dengan
harga dua ribu rupiah.
Selama perjalanan pulang, sambil
menggenggam seplastik kecil arum manis, kami pun berbincang-bincang tentang
kangennya kami dengan jajanan SD. Melihat arum manis yang nge-pink itu, tiba-tiba saya teringat dan
bercerita akan mimpi saya untuk pergi ke pasar malam, membeli arum manis, dan
menaiki bianglala berdua dengan seseorang. Haha.. Kami hanya tertawa-tawa bodoh,
mengingat suasana hati sekarang yang sedang blue, alias fyuuh begitu
saja diterpa angin. Tak lama setelah kami berpisah, hujan tiba-tiba turun. Saya
nekat berlari pulang, membawa segenggam arum manis menerjang hujan. Dan
sesampainya di kontrakan, bentuk arum manis saya sudah berantakan sekali.
It's like that.. my lifetime’s last had melodrama..
It's like that.. my lifetime’s last had melodrama..